Minggu, 27 Maret 2011

MISI-MISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MISI-MISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Misi utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah
Sebagai salah satu mata pelajaran dalam kurikulum sekolah (SMA/SMK/MA/MAK), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengemban misi utama untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, yang Demokratis dan bertanggung jawab.
Untuk mencapai hal diatas pembelajaran PKn diselenggarakan melalui kegiatan intrakurikuler dan Ko-kurikuler.
Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajara yang diselenggarakan secara berstruktur dan berjadwal dalam bentuk kegiatan tatap muka dikelas selama atau dengan beban waktu 2 jam pelajaran perminggu.
Kegiatan ko-kurikuler adalah
Kegiatan pembelajaran yang Substansinya terkait pembelajaran tatap muka yang berlangsung secara berjadwal atau bebas yang diselenggarakan diluar kelas dan diluar jam tatap muka, misalnya diperpustakaan setelah jam pelajaran selesai dan dilingkungan masyarakat. Kegiatan ko-kurikuler dilaksanakan dengan atau tanpa bimbingan langsung guru.
Kegiatan intrakurikuler dirancang untuk menimbulkan dampak instruksional (Instruksional effects) dan dampak pengiring (Nurturant effects). Dampak instruksional meliputi pengetahuan,sikap dan keterampilan Kewarganegaraan yang secara langsung diperoleh sebagai hasil dari proses pembelajaran yang terencana.
Dampak pengiring merupakan hasil belajar yang tidak terencana tetapi memiliki nilai paedagogis bagi peserta didik.
Ditinjau dari sudut pandang PKn sekolah merupakan situs kewarganegaraan (site of citizenship), dalam pengertian sebagai tempat pembelajaran tentang demorasi (knowing democracy),praktik hidup demokrasi (doing democracy) dan laboratorium untuk membangun demokrasi (building democracy) .
(Sekolah sebagai wahana pengembangan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab melalui PKn, Depdiknas,2006, hal 1).

PENDEKATAN,STRATEGI,METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan menurut T.Raka Joni (dalam Rianto,2005) pendekatan didefinisikan sebagai cara umum dalam memandang permasalahan atau obyek kajian sehingga berdampak pada orientasi permasalahan atau kajiannya.
Berbagai macam pendekatan yag dapat digunakan dalam pembelajaran PKn SMA,MA/MAK,seperti pendekatan contextual teaching and learning,pendekatan exspository atau inqury,student centre and teacher centre,pendekatan cooperative lerning,pendekatan output oriented dan process oriented atau gabungan keduanya, dan sebagainya.
Pengertian strategi menurut para ahli antara lain :
1. Dick dan Carey (1978 :106) Suatu strategi pengajaran itu merinci komponen-komponen umum dari seperangkat bahan atau materi pengajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan terhadap materi tersebut guna mengungkapkan hasil-hasil belajar tertentu dari peserta didik.
2. Taba (1965:48) Strategi mengajar adalah sebagai pola dan tata urutan perilaku guru yang yang direncanakan untuk mengakomodasikan semua variael yang dianggap penting , dilakukan secara sadar dan secara sistematis.
3. Joyce (1967:94) Strategi Instrusional merupakan keputusan-keputusan tentang bagaimana mengorganisasikan peserta didik ,materi pelajaran ide-ide untuk meningkatkan belajar peserta didik.Didalam strategi ini ditentukan pula tujuan-tujuan pembelajaran kelas,hal-hal apa saja yang akan dievaluasi.
4. Raka Joni ( 1980:1) Dalam konteks belajar mengajar,strategi berarti pola umum perbuatan guru-guru dan sisa didalam perwujudan KBM.Keumuman pola dalam arti macam atau urutaan perbuatan yang dimaksud,berarti bahwa ia nampak dipergunakan dan/atau diperagakan guru-peserta didik didalam bermacam-macam peristiwa belajar.Konsep strategi dalam hal ini menunjuk kepada karekteristik abstrak dari pada rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa belaj mengajar, sedangkan rentetan perbuatan guru-peserta didik dalam suatu peserta belajar mengajar aktual tertentu disebut prosedur instrusional.
5. Ahmad Kosasih Djahiri (1982 : 2 ) mengemukakan bahwa secara umum pengertian strategi dapat diartikan : (a) Pola rencana (program) dan pola pelaksanaan ( rencana pelaksanaan) dari suatu program,jadi mencakup program dan rencana pelaksanaannya (b) Pola rencana dan pelaksanaan suatu pengajaran atau rencana ( perencanaan) pelaksanaan pengajaran agar mencapai sasaran atau tujuan secara tepat guna,efektif dan efesien.
6. Romiszowski,dalam Rianto, (2002;2) Strategi Pembelajaran adalah seperangkat metode yang dipilih dalam melaksanakan suatu program pembelajaran.
7. Degeng,(1997) dalam bukunya berjudul “Strategi Pembelajaran” yang ditertibkan oleh IKIP Malang mengemukakan bahwa strategi pembelajaran diacukan sebagai penataan cara-cara sehingga terwujud suatu urutan langkah-langkah prosedural yang dapat dipakai untuk mencapai hasil yang diiginkan.

Macam-Macam Strategi Pengembanagan dan Model pembelajaran.
Secara sederhana, strategi dapat diartikan sebagai serangkaian langkah yang dipilih untuk mencapai tujuan atau target ( a way of achieving target).
Menurut Rath dan Kirchenbaun (1972) mengidentifikasi beberapa model pengembangan sikap demokratis yang bertanggungjawab, adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan Kelas Berita Baru (Good News Class Meeting)
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan kelas guna membahas berita aktual yang ada di media massa seperti surat kabar,televisi, radio atau internet.
Contohnya, berita tentang demonstrasi yang berujung pengrusakan.Dengan membahas berita aktual siswa akan selalu punya rasa ingin tahu dan peka terhadap masalah aktual yang terjadi di lingkungannya.
2. Cambuk Bersiklus ( Circle Whip)
Merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan saling bertanya dan menjawab secara bergiliran.Setiap orang harus mendengarkan pertanyaan siswa lain dan menyiapkan pertanyaan untuk siswa lain bukan pemberi pertanyaan sebelumnya. Contohnya, Siswa A bertanya kepada siswa B “mengapa terjadi tawuran di sekolah”. Siswa B menjawab pertanyaan itu. Kemudian mengajukan pertanyaan lain terkait pertanyaan pertama,”Bagaimana cara menjaga kerukunan antar siswa dan mencegah terjadinya tawuran lagi”. Dengan cara ini siswa akan berlatih untuk selalu peka dan tanggap terhadap orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar